Bahaya Penyakit Cacar Monyet - Penjelasan, Gejala, Pencegahan

Bahaya penyakit cacar monyet terhadap manusia. Penjelasan, penularan, dan cara mencegah tertularnya penyakit cacar monyet.


Baru baru ini penyakit cacar monyet sedang hangat diperbincangkan. WHO pun mewaspadai adanya penyakit ini sejak laporan yang diterimanya pada tanggal 13 Mei 2022. Penyakit ini sudah menyebar ke 3 regional WHO yaitu regional Eropa, Amerika, dan Western Pacific.

Bahkan penyakit ini sudah masuk di Indonesia. Seorang pria asal Jakarta berusia 27 tahun dilaporkan terkena penyakit cacar monyet. Diduga pria ini memiliki riwayat perjalanan luar negeri dan kontak langsung dengan orang yang terjangkit penyakit ini.

Atas temuan ini, pemerintah lantas melakukan berbagai persiapan pencegahan seperti melakukan pengadaan 10 ribu vaksin untuk masyarakat Indonesia.

Penyakit Cacar Monyet

Cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.

Penyakit ini pertama kali ditemukan pada tahun 1958. Pada saat itu ditemukan wabah penyakit mirip cacar yang menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, hal tersebut yang menyebabkan penyakit ini disebut sebagai cacar monyet atau monkeypox.

Kasus pertama yang menginfeksi manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Sejak saat itu, kasus cacar monyet dilaporkan telah menginfeksi orang-orang di beberapa negara Afrika Tengah dan Barat lainnya seperti : Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone.

Penularan Penyakit Cacar Monyet

Virus cacar monyet dapat menular ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus. Virus juga dapat melewati plasenta dari ibu hamil ke janin.

virus dapat menyebar dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, ketika menangani atau memproses hewan buruan, atau melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi.

Virus juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada orang yang terinfeksi atau dengan bahan yang telah menyentuh cairan atau luka tubuh, seperti pakaian atau linen.

Virus ditularkan pula dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh penderita.

Penyakit ini juga dapat menyebar melalui droplet pernapasan Ketika melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan.

Baca Juga : https://gudangedu.blogspot.com/7-gunung-tertinggi-di-indonesia.html

Gejala Penyakit Cacar Monyet

Pada manusia, gejala penyakit ini mirip dengan cacar air biasa, perbedaannya adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembekakan pada kelenjar getah bening sedangkan cacar air biasa tidak.

  • Sakit kepala
  • Demam akut >38,5oC
  • Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)
  • Nyeri otot/Myalgia
  • Sakit punggung
  • Asthenia (kelemahan tubuh)
  • Lesi cacar (benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh)

Dalam 1 sampai 3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah munculnya demam, penderita akan mengalami ruam, sering dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Penyakit ini biasanya berlangsung selama 2−4 minggu. Di Afrika, penyakit ini telah terbukti menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terinfeksi penyakit tersebut.

Cara Mencegah

1. Melakukan Vaksinasi

WHO mencatat bahwa vaksin bisa mengurangi resiko tertular cacar monyet hingga 85 persen.

NHS menambahkan bahwa vaksin yang digunakan sama dengan vaksin cacar karena kemiripan virusnya.

Vaksin yang digunakan bernama Modified Vaccinia Ankara (MVA) yang bekerja untuk memodifikasi virus sehingga tidak bisa berkembang di bagian tubuh manusia.

2. Menghindari Kontak Langsung Dengan Penderita

Penyakit ini dapat menular melalui darah, cairan tubuh, lesi pada kulit atau lapisan mukosa, dan droplet atau cipratan liur.

Maka dari itu disarankan untuk menghindari hal hal tersebut terlebih dengan penderita agar tidak tertular.

3. Menghindari Kontak Dengan Hewan Liar

Banyak kasus yang disebabkan oleh kontak dari hewan liar. Penyakit ini bisa menular melalui gigitan, atau cakaran hingga mengkonsumsi daging hewan yang terinfeksi.

Untuk itu, WHO menyarankan untuk mengurangi kontak langsung dengan hewan liar terlebih dengan hewan yang sedang sakit.

4. Menjaga Kebersihan

Virus juga bisa menyebar melalui barang-barang yang sudah terkontaminasi seperti pakaian.

Menjaga kebersihan merupakan salah satu cara untuk menghindari tertularnya penyakit cacar monyet. Berikut cara menjaga kebersihan :

  • Mandi dua kali sehari
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol
  • Rajin mengganti sprei
  • Tidak menggunakan pakaian secara bergantian

Penting bagi kita untuk mengetahui cara pencegahan ini demi mengurangi angka penularan penyakit.

Jaga kesehatan anda dan orang disekitar anda dari ancaman berbagai penyakit. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan.

Baca Juga : https://gudangedu.blogspot.com/paskibraka-nasional-sejarah-gaji-syarat.html

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.